Kamis, 10 Juni 2010

Profil Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2009

Kabupaten Parigi Moutong merupakan pemekaran dari Kabupaten Donggala di Propinsi Sulawesi Tengah, dibentuk berdasarkan UU No.10/2002, dengan pusat pemerintahannya berada di Parigi sekitar 84 Km dari Kota Palu Ibu Kota Propinsi Sulawesi Tengah.
Adapun motto, visi dan misi dari Kabupaten Parigi Moutong adalah sebagai berikut : Motto : “ SONGU LARA MOMBANGU “ (Satu hati/tekad membangun) Visi : Terwujudnya Kabupaten Parigi Moutong terdepan dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang berdaya saing di Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2020. Misi :
  1. Mewujudkan Pemerintah yang bersih dan berwibawa.
  2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang berdaya saing berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.
  3. Percepatan pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
  4. Meningkatkan peran serta dan patisipasi masyarakat dalam pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat.
  5. Menggali dan mengoptimalkan sumber-sumbr pendapatan daerah.
  6. Meningkatkan kualitas lingkungan sebagai wujud komitmen terhadap konsepsi pembangunan berkelanjutan (Sustainable development) dan berwawasan lingkungan.
Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Kabupaten Parigi Moutong adalah MEWUJUDKAN MASYARAKAT KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG TANGGUH DAN MANDIRI DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI PASAR BEBAS TAHUN 2010. Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Kabupaten Parigi Moutong adalah meliputi :
  1. Memberikan pelayanan prima guna mewujudkan masyarakat perikanan yang tangguh, mampu dan mandiri sehingga ikut menopang pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong
  2. Mengoptimalkan pemanfaatan dan pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara berkesinambungan untuk kesejahtraan masyarakat umumnya dan nelayan/pembudidaya ikan khususnya
  3. Pengawasan dan pengendalian secara terpadu dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan agar kelestariannya tetap terjaga
  4. Menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai sektor andalan perekonomian di Kabupaten Parigi Moutong
Kabupaten Parigi Moutong mempunyai luas wilayah 6.231,85 km2, yang terletak persis di kantong Teluk Tomini. Secara geografis wilayah kabupaten Parigi Moutong dilewati oleh garis khatulistiwa dan berada pada posisi titik koordinat 0°75”LU-1”LS dan 120°-121°5”BT membentang sepanjang garis pantai Teluk Tomini 472 km dengan luas perairan laut kurang lebih 3.483,36 km2, dan memiliki 13 pulau kecil. Dari segi transportasi, Kabupaten Parigi Moutong saat ini adalah kabupaten yang paling strategis dari kabupaten lain di Sulawesi Tengah, karena dilalui oleh jalur transportasi dari Utara ke Selatan (antar propinsi), dan jalur darat yang harus dilalui beberapa kabupaten lain jika ingin ke Ibu Kota Propinsi.Kabupaten ini pada awal pemekarannya baru terdiri dari 6 wilayah kecamatan, sampai pada saat ini sudah memiliki sebanyak 20 Kecamatan dengan 175 desa/kelurahan, 98 diantaranya (56%) merupakan desa pantai. Secara administrasi Kabupaten Parigi-Moutong berbatasan di Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Toli-Toli dan Propinsi Gorontalo; Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Poso; Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Tomini dan Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Donggala. Jumlah penduduk Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 401.258 jiwa, 8.474 orang bermata pencaharian sebagai nelayan yang terdiri dari 4.874 RTP perikanan tangkap yang tersebar dari utara ke selatan pesisir Teluk Tomini yaitu Kec. Moutong, Taopa, Bolano Lambunu, Mepanga, Tomini, Palasa, Tinombo, Tinombo Selatan, Kasimbar, Toribulu, Ampibabo, Siniu, Parigi Utara, Parigi Tengah, Parigi, Parigi Barat, Parigi Selatan, Torue, Balinggi dan Kec. Sausu.Luas daerah penangkapan ikan yang terjangkau armada penangkapan tradisional yaitu 28.208 Km2 dan didukung oleh sumberdaya perikanan Teluk Tomini 587.220 Ton/tahun, terdiri dari 18,05% ikan pelagis besar, 64,62% ikan pelagis kecil, 14,28% ikan demersal dan 3,06% ikan lainnya (Hasil Riset BRKP, 2003). Dari hasil riset tersebut dari tahun 1997-2001 telah dimanfaatkan oleh daerah- daerah di sekitar Teluk Tomini rata-rata sebesar 162.700 ton/tahun dan 35.794 ton/tahun (22%) dari hasil tangkapan tersebut didaratkan di Parigi Moutong. Sementara data yang tercatat oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Parigi Moutong, produksi tangkapan ikan sejak 2003-2008 dapat dilihat pada table berikut: No. Tahun Produksi (ton)
  1. 2003 18.981
  2. 2004 19.326
  3. 2005 22.812
  4. 2006 16.942
  5. 2007 24.529,9
  6. 2008 20.370,46
Jenis ikan yang banyak tertangkap adalah jenis ikan pelajik kecil dan beberapa jenis pelajik besar seperti; layang, selar, cakalang, kembung, tongkol, tuna, teri dan cumi-cumi. Sementara untuk ikan- ikan demersal banyak tertangkap jenis kakap, kerapu, beronang serta sedikit lobster dan napoleon. Beberapa pusat pendaratan ikan yang dominan, seperti untuk teri dan cumi- cumi terkonsentrasi di Desa Ambesia Kec. Tomini, Kec. Bolanao Lambunu dan Moutong, dengan menggunakan alat tangkap bagan. Untuk jenis teri medan bayak terdapat di Desa Sausu Peore dengan menggunakan alat tangkap payang. Sementara untuk julung-julung bayak didaratkan di Desa Tumpapa Kec. Balinggi, Kec. Ampibabo dan Kec. Moutong. Hasil tangkapan kebanyakan masih dijual segar di pasar dalam daerah. Sementara hasil olahan berupa ikan julung-julung asap (ikan gepe) dipasarkan ke Gorontalo untuk diekspor ke Negara-Negara tetangga (Asia) dan jenis cakalang/tuna asap diekspor ke Korea. Usaha perikanan tangkap di Kabupaten Parigi Moutong didominasi oleh usaha perikanan skala tradisional. Didominasi oleh armada penangkapan yang masih sangat sederhana, jenis alat tangkap yang paling banyak digunakan yaitu pancing terutama pancing ulur (handline), perahu jukung maupun papan yang menggunakan mesin kantinting dan masih banyak perahu tanpa motor. Dengan begitu trip penangkapannya one day fishing. Alat Bantu penangkapan berupa rumpon. Sehingga dari itu masalah- masalah yang dihadapi perikanan tangkap Parigi Moutong berupa;
  • penangkapan ikan yang masih tradisional, teknologi sangat sederhana sehingga sangat sulit meningkatkan produksi penangkapan dan sulit menghadapi iklim yang unpredictable;
  • masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendaratkan hasil tangkapannya pada TPI-TPI terdekat. Mereka masih mendaratkan hasil tangkapannya di tepi-tepi pantai;
  • sulitnya mendapatkan bantuan modal usaha bagi para nelayan;
Pada tahun 2006-2008 pemda memprogramkan adanya trasmigrasi nelayan lokal yaitu kerja sama antar Dinas Transmigrasi dan Dinas Kelautan dan Perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan menyediakan sarana penagkapan berupa alat tangkap pancing, gillnet, perahu fibre glass dan mesin katinting, Sampai saat ini sudah terelokasikan sebayak 600 KK transnelayan yang berlokasi di beberapa kecamatan. Sejak tahun 2003 sampai dengan saat ini telah dilaksanakan program fasilitasi armada penangkapan bagi nelayan berupa sarana alat tangkap, perahu, mesin katinting maupun kapal motor, alat Bantu penangkapan ikan (rumpon). Selain penyediaan sarana armada penangkapan ikan, pemda juga membangun beberapa buah TPI atau PPI yang sampai saat ini sudah sebanyak 14 buah yang tersebar di 19 Kecamatan. Dibangun pada konsentrasi pendaratan ikan oleh masyarakat nelayan yang sudah ada dan desa pemukiman nelayan. Pemda juga berusaha melengkapi TPI tersebut dengan sarana penyediaan bahan bakar yaitu SPDN (solar paket dealer nelayan), sampai saat ini sudah terdapat 3 SPDN. Berikut ini merupakan daftar TPI/PPI yang tersebar di beberapa Kecamatan :
  1. TPI Moutong Kec. Moutong
  2. TPI Moutong Barat Kec. Moutong
  3. TPI Bolano Kec. Bolano Lambunu
  4. TPI Ongka Kec. Bolano Lambunu
  5. TPI Ambesia Kec. Tomini
  6. TPI Dongkalan Kec. Palasa
  7. TPI Tinombo Kec. Tinombo
  8. TPI Sigenti Kec. Tinombo Selatan
  9. TPI Kasimbar Kec. Kasimbar
  10. PPI Paranggi Kec. Ampibabo
  11. PPI Petapa Kec. Parigi Tengah
  12. TPI Maesa Kec. Parigi
  13. TPI Boyantongo Kec. Parigi Selatan
  14. TPI Torue Kec. Torue
Masalah sulitnya mendapatkan bantuan modal usaha bagi para nelayan, pemerintah baik pusat maupun daerah telah melaksanakan program penyaluran dana ekonomi produkstif (DEP) kepada masyarakat nelayan untuk membiayai usaha penangkapannya. Dana ini dikelolah secara bergulir untuk membantu nelayan-nelayan lain yang belum mendapatkannya. Sejak tahun 2003 telah dilakukan berbagai usaha dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDKP yang berkelanjutan, memberantas maraknya illegal fishing dan destructive fishing serta menjaga kelestarian sumberdaya ikan, pemda Parigi Moutong menjalankan suatu program yaitu pengawasan mulai dari tingkat Kabupaten yang melibatkan instansi terkait sampai pada tingkat masyarakat yang membentuk kelompok-kelompok pengawasan (pokwasmas dan siswasmas). Hal ini patut disyukuri dengan adanya pengawasan yang memberdayakan masyarakat dalam pengawasan terhadap sumberdaya, jumlah penangkapan ikan dengan bom dan racun menurun bahkan sudah tidak terdengar lagi. Selain itu dilakukan rehabilitasi hutan bakau, penanaman kembali mangrove, dibuat pula daerah konservasi laut, masyarakat sekitar daerah konservasi diberikan mata pencaharian alternatif yaitu membudidayakan rumput laut sambil mereka menangkap ikan.

Profil Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2009

Kabupaten Parigi Moutong merupakan pemekaran dari Kabupaten Donggala di Propinsi Sulawesi Tengah, dibentuk berdasarkan UU No.10/2002, dengan...